PROJECT REVIEW LAINNYA :
 
 
PROJECT REVIEW
 
2020-06-29 13:43:44
Infrastruktur Lumbung Pangan Baru
PROJECT REVIEW kali ini tentang peluang bisnis Proyek Infrastruktur di Infrastruktur Lumbung Pangan Baru.

Kami sampaikan, kini info semua Tender Proyek SKK Migas dan Pertamina, Tambang, Power Plant dan PLN, Infrastruktur PUPR dan Property, serta Telekomunikasi, Agriculture, Manufacture, Multiproject, Air Transportation, Marine Transportation, Financial dapat diakses lengkap di www.tender-indonesia.com

Kementerian PUPR meninjau rehabilitasi jaringan irigasi lahan potensial lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Lahan potensial yang merupakan kawasan aluvial pada lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG)  itu merupakan bagian dari rencana dari lokasi program pengembangan food estate sebagai daerah yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Pemerintah memilih Kalteng sebagai kawasan food estate atau pusat pengembangan tanaman pangan di luar Pulau Jawa, setelah ada beberapa alternatif seperti di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Merauke.

Kalteng merupakan pilihan yang tepat, karena sudah ada jaringan irigasi, petani, hingga sistem pendukung produksi pertanian yang baik.

Kementerian PUPR meninjau Daerah Irigasi (DI) Rawa Dadahup, DI Rawa Palingkau, dan DI Rawa Anjir Serapat di Kabupaten Kapuas. Sejumlah infrastruktur yang ditinjau, di antaranya kesiapan konektivitas jalan dan jaringan irigasi, sebab penyiapan atau penyediaan infrastruktur yang memadai merupakan suatu keharusan, agar rencana pengembangan sektor pertanian bisa dilakukan secara optimal di Kalteng.

Dari 165.000 hektare (ha) lahan potensial tersebut, seluas 85.500 ha merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya.

Sementara itu 79.500 ha sisanya sudah berupa semak belukar sehingga perlu dilakukan pembersihan (land clearing) saja, tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali dan peningkatan irigasi.

Khusus untuk peningkatan irigasi, diperkiraan kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,9 triliun untuk tahun 2021 dan 2022.

Sedangkan dari 85.500 ha lahan fungsional, sekitar 28.300 ha yang kondisi irigasinya baik. Sementara 57.200 ha lahan lainnya diperlukan rehabilitasi jaringan irigasi dengan perkiraan kebutuhan anggaran Rp 1,05 triliun.

Rehabilitasi dikerjakan secara bertahap mulai dari tahun 2020 hingga 2022 dengan rincian :
1.    Pada 2020 seluas 1.210 ha senilai Rp 73 miliar.
2.    Pada 2021 seluas 33.335 ha senilai Rp 484,3 miliar.
3.    Pada 2022 seluas 22.655 ha senilai Rp 497,2 miliar.

Kali ini kegiatan rehabilitasi irigasi pada tahun anggaran 2020 meliputi empat kegiatan fisik yakni rehabilitasi seluas 1.210 ha dengan anggaran Rp 26 miliar, dan dua kegiatan perencanaan seluas 164.595 ha dengan anggaran Rp 47 miliar.

Kegiatan fisik meliputi peninggian tanggul, pembuatan pintu air dan pengerukan saluran di :
1.    DI Rawa Tahai seluas 215 ha senilai Rp 9,8 miliar yang kontraknya telah dimulai pada 28 Mei 2020.
2.    DI Tambak Sei Teras seluas 195 ha senilai Rp 4,1 miliar dengan progres 29,1%.
3.    DI Tambak Bahaur seluas 240 ha senilai Rp 3,9 miliar dengan progres 27,2%.
4.    DI Rawa Belanti seluas 560 ha senilai Rp 8,2 miliar.

Demikianlah PROJECT REVIEW kali ini, semoga dapat memberikan wawasan informasi peluang bisnis bagi anda. Informasi lengkap terkait tender proyek, daftar pemenang tender proyek, dan daftar proyek yang akan datang dapat dilihat selengkapnya dengan menjadi member di www.tender-indonesia.com

Gallery Album

 
All Rights Reserved © Copyright 2012 PT. Tender Indonesia Commercial, design by AbelPutra.com